Kegiatan Perusahaan

RESUME MONITORING DAN EVALUASI IMPLEMENTASI

REDUCED IMPACT LOGGING (RIL) – BLOK RKT 2020

UTAMA DAMAI INDAH TIMBER

 

 

  • EVALUASI ASPEK RIL PERENCANAAN

 

KRITERIA

INDIKATOR

HASIL VERIFIKASI

  • Penataan batas petak tebangan ​​ 

1.1​​ SOP yang mengatur penataan batas petak

Pelaksanaan kegiatan PAK sesuai dengan SOP.

 

1.2​​ Tanda Batas petak

Batas petak tebangan dibuat dengan cat berwarna merah yang ditorehkan pada pohon disepanjang batas.

Bentuk torehan berupa “ // “.

Patok Titik Ikat dan pool petak tebangan jelas dan terpasang.​​ 

 

1.3 Tanda batas Buffer Zone

Kawasan lindung yang terdapat pada Blok implementa

si adalah berupa sempadan sungai yang lebarnya​​ <​​ 30​​ meter disungai​​ Lesan​​ sudah dibatasi dengan jelas yaitu rintisan​​ ​​ ±25 meter​​ kiri kanan sungai dan​​ sungai yang lebarnya ± 5m​​ kawasan disekitar sungai sudah dibatasi dengan jelas yaitu rintisan ± 10​​ m dari tepi kiri kanan sungai​​ dengan cat berwarna biru dengan tanda “I”

 

1.4 Peta Penataan batas​​ 

 ​​ ​​ ​​ ​​ ​​​​ Areal kerja​​ 

Peta hasil penataan batas petak telah dibuat untuk seluruh Blok URKT​​ 2020.

  • ITSP

2.1 SOP ITSP

SOP yang mengatur pelaksanaan ITSP menganut kaidah RIL

 

2.2 Pelaksanaan Lapangan

ITSP blok RKT​​ 2020​​ dilaksanakan 100%, dijumpai tanda-tanda dilapangan antara lain :

Jalur ITSP lengkap dengan tanda nomor jalur dan patok pengukuran, penandaan pohon lengkap terhadap pohon yang akan diproduksi, pohon inti dan pohon yang dilindungi​​ sesuai dengan petunjuk kerja teknis ITSP.

 

2.3 LHC

Laporan hasil cruising dibuat lengkap dengan memisahkan jenis-jenis yang dilindungi dan jenis yang dapat ditebang​​ 

 

2.4 Peta sebaran pohon ​​ 

 ​​ ​​ ​​ ​​ ​​​​ Beserta kontur

-Peta sebaran pohon dan kontur Blok RKT​​ 2020​​ telah​​ ​​ 

​​ Dibuat/ ada.

-Seluruh jenis pohon yang akan ditebang berdiameter

​​ 50 cm Up digambarkan dalam peta dengan sekala 1 : 2000

  • Jalan​​ 

Angkutan

3.1 SOP perencanaan jalan​​ 

 ​​ ​​ ​​ ​​ ​​​​ Dan SOP Pembuatan

 ​​ ​​ ​​ ​​ ​​​​ jalan

SOP telah dibuat, SOP tersebut disimpan secara terstruktur.

 

3.2 Rencana Jalan angkutan

Rencana jalan angkutan telah dibuat dan digambarkan dalam peta rencana. Pada evaluasi ini dapat ditemukan tanda-tanda perencanaan jalan dilapangan yang belum dibuka berupa rintisan dan tanda cat warna kuning untuk jalan utama “+” dan jalan cabang “±”

 

3.3 Pembangunan Jalan

 ​​ ​​ ​​ ​​ ​​​​ Angkutan

-Pemeriksaan terhadap pembanguan jalan dilaksana

 ​​​​ kan sesuai tahapan yang benar (Et-1)

-Namun demikian ada pembuatan jalan cabang dibeberapa petak dilakukan bersamaan penebangan (Et-0).

-Kualitas jalan yang baru dibuat pada blok tebangan  ​​​​ 

​​ RKT​​ 2020​​ cukup memadai untuk penerapan RIL, na

​​ mun demikian masih terjadi sebagian​​ kecil pembong

​​ karan tanah yang berlebihan dibeberapa titik yang me

​​ miliki kelerengan diatas 20 %.

 

3.4 Pemeliharaan jalan

 ​​ ​​ ​​ ​​ ​​​​ Angkutan

-Pemeliharaan jalan cukup memadai diantaranya pem

​​ buatan jembatan, gorong2, sedimen Trap dan​​ pena ​​ 

​​ naman sekitar kiri kanan jalan angkutan terutama di

​​ tempat-tempat yang terbuka.

  • Rencana

Pemanenan​​ 

4.1​​ SOP Felling, SOP Ski

 ​​ ​​ ​​ ​​​​ dding

-SOP telah dibuat

 

4.2 Perencanaan Lokas

 ​​ ​​ ​​ ​​ ​​​​ TPN dan jalan sarad

Proses perencanaan TPn dan pola jalan sarad sesuai SOP

 

 

4.3 Penandaan TPN dan​​ 

 ​​ ​​ ​​ ​​ ​​​​ Jalan sarad

-Pada saat pemeriksaan dilapangan masih ada dijumpai

​​ Tanda-tanda penunjukan arah jalan sarad yaitu berupa​​ 

​​ Pita warna merah, jika pada jalur yang tepat dibuka

​​ jalan saradnya maka tanda-tanda ini tidak dapat dijum

​​ pai / ditemukan maupun Lokasi TPN

-Hasil dari pengamatan dilapangan diketahui​​ adanya

​​ TPn yang telah dibangun dan digunakan, namun masih

​​ terdapat sebagian tidak sesuai dengan rencana ​​ ​​ 

 

4.4 Peta Rencana Pemanen

 ​​ ​​ ​​ ​​ ​​​​ an

-Dibuat dalam skala 1:2000, yang memuat informasi

​​ sebaran pohon dan kontur

-Hasil perencanaan dan penandaan dilapangan yang​​ 

​​ meliputi trayek pola jalan sarad dan lokasi TPn serta

​​ lokasi yang harus dilindungi sesuai SOP​​ 

 

  • ​​ EVALUASI ASPEK RIL OPERASIONAL​​ 

 

  • Penebangan ( Felling )

 

No.

 

Kriteria

 

Ringkasan Hasil Veifikasi

 

Nilai

 

Bobot

Nilai

X

Bobot

1.

Penggunaan Peta​​ 

Rencana

  • Operator secara umum selalu memabwa Peta Rencana Tebang dan memahami cara penggunaannya

  • Ada operator yg masih perlu pelatihan cara pemenggunaan Peta

10

0,9

9

2.

Arah Rebah pohon

 

  • Rata-rata operator telah membuat taakik rebah dan takik balas (80%)

  • Arah rebah terhadap jalur sarad masih perlu ditingkatkan. (sudut >60°)​​ 

15

0,8

12

3.

Pemanfaatan

Pohon

  • Rata-rata​​ pohon yg ditinggal kisaran​​ 10%-20% dari ygseharusnya ditebnag (medan berbatu, curam)

10

0,8

8

4.

Optimalisasi

Pemanfaatan

Batang

  • Rata-rata tunggul pohon berbanir 10 cm diatas banir

  • Ratat-rata tunggul pohon pohon tidak berbanir >60cm 80%)​​ 

  • Limbah Ujung terkcil rata-rata​​ diameter (40 -50 cm),​​ 

15

0,8

12

5.

Pemasangan label/

Barcode

  • Pemasangan Label sesuai potongan A, B dan C

  • Penandaan hasil bucking 80%

15

0,8

12

6.

Kerusakan

Tegakan Tinggal

  • Rata-rata kerusakan pohon yg ditebang menimpa 2 pohon inti (60%)

15

0,6

9

7.

Laporan Harian

Felling

  • Rutin melaporkan hasil kegiatan setiap hari

  • Rata-rata label C untuk Mandor tidk diserahkan ​​ sekitar 20%(alasan lupa/jatuh)

10

0,8

8

8.

Penggunaan Alat

Pelindung Diri(APD)

  • Telah menggunakan APD sesuai yang di terapkan (Helm, Rompi, kaos Tangan, dan sepatu)

10

1

10

 

 

TOTAL

 

100

 

80

 

1

 

  • Penarikan Kayu (skidding)

 

No.

 

Kriteria

 

Ringkasan Hasil Veifikasi

 

Nilai

 

Bobot

Nilai

X

Bobot

1.

Penggunaan peta

Rencana Pemanenan

  • Operator secara umum selalu memabwa Peta Rencana Tebang dan memahami cara penggunaannya

  • Ada operator yg masih perlu pelatihan cara pemenggunaan Peta

10

1

10

2.

Pembuatan Jalan

Sarad

  • Jalan sarad disiapkan sebelum penebangan

  • Manuver unit dibawah 10%

10

1

10

3.

Winching

 

  • Operator mlakukan winching 75% - 80%

15

0,8

12

4.

Lebar jalan sarad

 

  • Rata-rata lebar jalan sarad sesuai standar, namun ada juga ditempat tertentu lebih lebar dari standar sekitar 80%

10

0,8

8

5.

Closing Up

 

  • Posisi closing sudah teap

  • Kualitas masi perlu perbaikan,​​ 

  • Jumlah sudah cukup baik

15

0

0

6.

Bladding

 

  • Secara umum operator tidak melakukan bladding, 80%​​ 

  • Sekitar 20% masih melakukan bladdding pada tempat yg seharusnya tidak perlu​​ 

15

0,8

12

7.

Pemasangan label/

Barcode

  • Terdapat label pada batang yg disarad ke TPn

 

15

0,8

12

8.

Penggunaan Alat

Pelindung Diri

(APD)

  • Telah menggunakan APD sesuai yang di terapkan (Helm, Rompi, kaos Tangan, dan sepatu)

10

1

10

 

 

TOTAL

 

100

 

74

 

  • Hasil Monitoring dan Pembahasan

 

  • Perencanaan RIL

 

Secara umum dari hasil pengamatan di Blok RKT​​ 2020​​ dilapangan, Kegiatan Perencanaan Hutan yang menganut kaidah RIL telah diterapkan mulai dari kegiatan PAK, ITSP dan Perencanaan pembuatan jalan (PWH), sesuai dengan SOP yang menganut kaidah RIL.

Blok RKT 2020 mengalami perubahanluas setelah dialkukan rekonstruksi Batas dengan PT. Inhutani Meraang.​​ 

 

  • Penebangan RIL

 

Kegiatan Penebangan RKT 2020 tidak dilaksanakan pada tahun berjalan, karena jalan koridor yang menghubungkan untuk menuju Blok RKT 2020 baru selesai dikerjakan pada bulan desember 2020. Sehingga RKT 2020 di carry over ke tahun RKT 2021.

Kegiatan Monitoring RIL Penebangan dilaksankan pada petak kerja yang sedang dan masih berjalan kegiatan tebang.

 

Dari pengamatan bekas petak​​ tebang masing-masing operator Chain Saw, dengan menggunakan format monitoring dan evaluasi seperti contoh diatas, ditemukan bahwa kemampuan operator PT. UDIT untuk menerapkan sistem RIL dalam penebangan masih tergolong​​ rata-rata,​​ yaitu kisaran Nilai 70-79 : 2​​ orang (rata-rata) dan​​ 4​​ orang dengan nilai kisaran 80-89 (baik).​​ Hasil scoring tersebut diatas memberikan gambaran bahwa rata-rata operator chain saw sudah baik namun masih memerlukan pelatihan dan sosialisasi tentang kaidah RIL dalam penebangan.

Terdapat 66,66% yang mulai memahami tapi belum maksimal menerapkan kaidah RIL dan ​​ hanya​​ 2​​ orang atau sekitar​​ 33,33% yang memahami dan menerapkan RIL tetapi belum maksimal. ​​ Secara umum nilai score penerapan RIL oleh Operator Chainsaw yaitu 80 (baik)

 

 

 

  • Penyaradan RIL

 

Kegiatan Penebangan RKT 2020 tidak dilaksanakan pada tahun berjalan, karena jalan koridor yang menghubungkan untuk menuju Blok RKT 2020 baru selesai dikerjakan pada bulan desember 2020. Sehingga RKT 2020 di carry over ke tahun RKT 2021.

Kegiatan Monitoring RIL Penebangan dilaksankan pada petak kerja yang sedang dan masih berjalan kegiatan tebang.

 

Dari pengamatan bekas petak​​ tebang masing-masing operator Traktor, dengan menggunakan format monitoring dan evaluasi seperti contoh diatas, ditemukan bahwa kemampuan operator Traktor PT. UDIT untuk menerapkan sistem RIL dalam penyaradan kayu tergolong Baik, yaitu kisaran Nilai 80-90 : 4 orang (baik), Nilai 90-100 : 2 orang (sangat baik). Secara umum nilai score penerapan RIL oleh Operator Traktor Sarad yaitu 86 (baik)

 

Secara umum operator Traktor dan Operator chainsaw telah memahami dan menerapkan kaidah RIL, tetapi perlu pelatihan dan penyegaran setiap awal kegiatan RKT (sosialisasi).

 

 

 

 

  • KESIMPULAN DAN SARAN

 

  • Diperlukan kegiatan sosialisasi penerapan kaidah RIL dalam kegiatan Penebangan dan Penyaradan kepada level operator & Helper, baik operator Traktor, Operator chain saw dan helper.

  • Perlu diadakan Pelatihan, terutama Pelatihan Penerapan Kaidah RIL bagi Operator Chain saw setiap awal kegiatan RKT (sosialisasi).

  • Keberadaan Pengawas dan kemampuan pengawas sangat diperlukan untuk mendampingi operator, baik operator Traktor maupun operator chainsaw dalam praktek Operasional RIL dilapangan. ​​ 

 

 

 

 

Base Camp Bunut, 25 Februari 2021

 

Tim Monev​​ RIL

 

 

Realisasi Pengelolaan Dan Pemantauan Serta Evaluasi Kawasan Bernilai
Konservasi Tinggi Pada Areal PBPH – PT. UTAMA DAMAI INDAH TIMBER TAHUN 2022

Rencana Kegiatan Usaha 2022-2031

Resume Monitoring Dan Evaluasi Implementasi Reduced Impact Logging Blok RKT 2022

RINGKASAN RENCANA PENGELOLAAN PERIODE TAHUN 2022 – 2031

Ringkasan Rencana Pengelolaan Periode Tahun 2012 – 2021


Hasil Studi Regenerasi Pada Areal Bekas Tebangan di IUPHHK-HA PT Utama Damai Indah Timber


Pengelolaan Dan Pemantauan Dampak Sosial  PT. UTAMA DAMAI INDAH TIMBER


Kegiatan Pemantauan Tahun 2021 NKT di PT. Utama Damai Indah Timber 


Rencana-Realisasi RKL-RPL UDIT 2012-2020